Menyongsong pelaksanaan PPG Dalam Jabatan Tahap I, Undiksha dengan cepat merespon kepercayaan Kemenristekdikti dan Kemendikbud melalui Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Rektor Undiksha Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Rapat koordinasi awal ini dihadiri Wakil Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Koordinator Prodi dan Pengelola PPG Undiksha. Rektor Undiksha dalam arahannya menekankan kepada semua komponen agar berkoordinasi dengan baik, memberikan layanan dan kualitas pembelajaran yang baik kepada peserta PPG sebagai bentuk komitmen kita untuk bisa mensukseskan program Pendidikan Profesi Guru. Beliau juga berpesan dan mengharapkan agar tingkat kelulusan PPG bisa mencapai 95-100%.
Berdasarkan data dari Direktorat GTK, Kemendikbud, jumlah peserta PPG Dalam Jabatan Tahap I Universitas Pendidikan Ganesha sebanyak 330 orang, terdiri dari PGSD 180 orang, PG PAUD 60 orang, Penjaskesrek 60 orang dan Bahasa Inggris 30 orang. Peserta yang mayoritas berasal dari daerah seluruh Bali akan mulai mengikuti PPG tanggal 21 Januari 2019 diawali dengan pembelajaran daring 12 minggu (3 bulan), lokakarya 14 hari (2 Minggu) dan PPL disekolah mitra 4 minggu.
Pada hari ini Jumat, 18 Januari 2019 bertempat di Gedung TIK Undiksha dilaksanakan Bimbingan Teknis kepada instruktur PPG Undiksha. Putu Indra Christiawan, S.Pd., M.Sc. yang baru datang mengikuti TOT di Jakarta langsung memaparkan materi PPG. Dalam paparannya disampaikan pola pelaksanaan PPG dalam jabatan tahun 2019 tidak jauh berbeda dari tahun 2018, ada beberapa penyempurnaan dan penyesuaian jadwal kegiatan. PPG dalam jabatan akan berlangsung 1 semester setara dengan 24 SKS, khusus dalam pembelajaran daring sudah dilakukan penyempurnaan modul dan penyelarasan terhadap evaluasi akhir khususnya UP.
Koordinator IT, I Gusti Putu Anom Arimbawa, ST menyampaikan bahwa karena program ini yang harus sudah jalan tanggal 21 Januari 2019, kepada ketua jurusan yang melaksanakan PPG agar segera menyiapkan dan menyerahkan nama-nama instruktur yang akan terlibat dalam daring, untuk selanjutnya bisa didaftarkan dalam sistem dan dibuatkan akun login. “Evaluasi tahun 2018, masih ada instruktur yang tingkat loginnya sangat rendah dan ada yang akivitas onlinenya hanya diakhir pembelajaran pada saat pemberian nilai sehingga pembelajaran tidak berjalan optimal dan banyak dikeluhkan oleh peserta,” ungkapnya. Pada tahun ini diharapkan bisa lebih baik, instruktur bisa lebih banyak koordinasi dengan tim helpdesk apabila mengalami kendala. Untuk penjaminan mutu dan pelaporan, admin dan helpdesk agar membuat laporan mingguan, bulanan dan diakhir kegiatan proses aktivitas pembelajaran daring baik mahasiswa maupun instruktur.